eeeh.. nggak nyangka, ternyata kakak Bilal dah bisa bikin puisi...Katanya puisi ini ditulis waktu kelas 5, waktu ada tugas Bahasa Indonesia. Trus puisi ini akhirnya muncul lagi ketika kepepet ada tugas bikin puisi lagi. Niih puisinya... lumayan kaan...?
Sepak bola
Walau keringat bercucuran membasahi tubuh
Tak akan bisa hentikan jiwa dan semangat
Dalam arena permainan
11 melawan 11
Kaki memainkan bola
Mencoba lewati lawan yang menghadang
Dengan dua buah tiang diusudut lapang
Si kulit bundar julukan mu
selalu dimainkan di penjuru dunia
Panas mentari tidak bisa hentikan
Hujan deras tak bisa memadamkan
Semangat dari permainan nomor satu di dunia
Gairah dari permaianan semua insan di di muka bumi
Tua dan muda memainkan mu
Tidak hanya bangsawan pula yang memainkan mu
oh sepakbola alangkah senangnya hatiku ini bila memainkan mu
karena untukku sepakbola adalah segalanya
(M.Bilal Wibisono)
Tak akan bisa hentikan jiwa dan semangat
Dalam arena permainan
11 melawan 11
Kaki memainkan bola
Mencoba lewati lawan yang menghadang
Dengan dua buah tiang diusudut lapang
Si kulit bundar julukan mu
selalu dimainkan di penjuru dunia
Panas mentari tidak bisa hentikan
Hujan deras tak bisa memadamkan
Semangat dari permainan nomor satu di dunia
Gairah dari permaianan semua insan di di muka bumi
Tua dan muda memainkan mu
Tidak hanya bangsawan pula yang memainkan mu
oh sepakbola alangkah senangnya hatiku ini bila memainkan mu
karena untukku sepakbola adalah segalanya
(M.Bilal Wibisono)
